Konfigurasi Jaringan RIP di Cisco Packet Tracer 6.0.1


RIP merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
  • Menggunakan metode Triggered Update.
  • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan dari RIP sebagai berikut :
  • Jumlah host Terbatas
  • RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  • RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
  • Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. 
  • Hop Count RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu   hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
  • Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah  loop pada jaringan. 
  • Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur  classless routing.


SSumber : 
   http://blogitlp3idepok.blogspot.co.id/2011/05/kelemahan-dan-kelebihan-windows-nt.html
           
         PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
L    Langkah-langkah
      Pada Paket Tracert Buatlah komponen berikut ini: router, 4 buah switch dan 20 PC   Dengan mengatur IP address sebagai berikut :


FashEthernet  0/0
Ethernet  1/0
Ethernet   1/1
Router 0
192.168.1.1
192.168.2.1
192.168.210.5
Router 1
192.168.3.1
192.168.4.1
192.168.210.10


IP ADDRESS
GATEWAY
PC 0
192.168.1.10
192.168.1.1
PC 1
192.168.1.11
192.168.1.1
PC 2
192.168.1.12
192.168.1.1
PC 3
192.168.1.14
192.168.1.1
PC 4
192.168.1.15
192.168.1.1







PC 5
192.168.2.10
192.168.2.1
PC 6
192.168.2.11
192.168.2.1
PC 7
192.168.2.12
192.168.2.1
PC 8
192.168.2.14
192.168.2.1
PC 9
192.168.2.15
192.168.2.1
PC 10
192.168.3.10
192.168.3.1
PC 11
192.168.3.11
192.168.3.1
PC 12
192.168.3.12
192.168.3.1
PC 13
192.168.3.14
192.168.3.1
PC 14
192.168.3.15
192.168.3.1





PC 15
192.168.4.10
192.168.4.1
PC 16
192.168.4.11
192.168.4.1
PC 17
192.168.4.12
192.168.4.1
PC 18
192.168.4.14
192.168.4.1
PC 19
192.168.4.15
192.168.4.1

Untuk menambahkan Ethernet 0/0 dan Ethernet 1/1 drag NM-4E pada router 0 dan router 1



  1. Setelah mengatur semua pc dan router sesuai dengan petunjuk di atas. Kemudian Hubungkan semua pc pada switch. 
  2. Router 0 dan router  1 dihubungkan dengan menggunakan kabel Copper Cross-Over antara Ethernet 1/1 pada router 1 dan Ethernet  1/1 pada router 2
  3. Kemudian hubungkan Fashethernet 0/0 pada router 0 ke switch 0
  4. Hubungkan Ethernet 1/0 pada router 0 ke switch 1
  5. Hubungkan FashEthernet 0/0  pada router 1 ke switch 2
  6. Hubungkan Ethernet  1/0 pada router 1 ke switch 3.


Hingga membentuk gambar seperti dibawah ini :


7. Kemudian untuk mengkonfigurasi jaringan rip Tambahkan address pada RIP routing pada Router 0. Tambah 192.168.1.0 , 192.168.2.0 , dan 192.168.210.0

       8. Selanjutnya, tambahkan address pada RIP routing 1. Tambah 192.168.3.0 , 192.168.4.0 , dan 192.168.210.0

      9. Untuk mengecek apakah sudah terhubung maka diperlukan ping Kami mencoba membuat ping antara PC 15 dengan PC 9

    Hasil ping  PC 1 dengan PC 12: 

























Komentar